Jumat, 27 Juli 2007

KISAH DIBALIK JENDELA

Dua orang pria keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kantor rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama 1 jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya. Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan. Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang di penuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi.Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona suatu senja yang indah." Pria pertama itu menceritakan keadaan diluar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan itu, Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat dan percaya dirinyapun bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu namun ia dapat melihatnya melalui pemandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua ini dengan kata-kata indah. Begitulah seterusnya dari hari ke hari, dan satu minggupun berlalu.
Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi, ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu.Perawat itupun menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya, ketika semuanya selesai ia meninggalkan pria tadi seorang diri didalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu.Hatinya tegang, perlahan ia menjengukan kepalanya ke jendela disamping tempat tidurnya dan apa yang dilihatnya?? Ternyata, jendela itu menghadap kesebuah TEMBOK KOSONG!!! Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat sebuah tembok sekalipun " Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup" kata perawat itu.

Tidak ada komentar: