Di zaman yang katanya zaman mobile ini para penyedia layanan operator menjadi meluas. Ga hanya di Dunia bahkan di Indonesiapun telah banyak tersedia jasa-jasa layanan operator seluler mulai dari telkomsel,indosat,xl dan lain sebagainya meskipun demikian tarif-tarif opsel di Indonesia masih terbilang cukup mahal dibandingkan dengan negara-negara lain diluar negeri. Contohnya saja di jepang, disana opsel bahkan memanjakan para konsumen dengan tarif yang murah bahkan sampe ada yang gratis (sms).
Mahalnya tarif-tarif di Indonesia pun memicu sekelompok orang untuk mencari jalan keluar berupa "gratisan". Mulai dari sms dengan mengakali nomer pusat pesannya dan diganti dengan nomer pusat pesan luar negeri yang gratis.. Tidak hanya sms saja bahkan gprs pun tidak luput dari akal-akalan pemburu gratisan. Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan gprs gratis mulai dari merubah ip, proxi, username, pasword, apn dan lain sebagainya peristiwa kemarin yang masih anget adalah gp gratis dari telkomsel dg cara merubah sedikit setingnya, trik ini cukup bertahan lama di masyarakat sampai ada orang sok pahlawan menggembor-gemborkan trik tersebut di salah satu komunitas forum yang besar kaskus.com tentu saja mata-mata opsel langsung mengambil tindakan dan akhirnya trik tersebut ga bisa dipake.. Belajar dari kasus tsel tersebut isat memperketat keamanannya padahal sebelumny isat sangat mudah di bobol.. Apalagi sebagian besar pengguna gprs di Indonesia menggunakan opsel ini yaitu isat padahal pada bulan oktober mendatang isat menaikan tarif gprs dari 1,1Rp/kb menjadi 11Rp/kb sungguh drastis ini pula yang menyebabkan para pemburu gratisan kian berlomba-lomba untuk mendapatkan trik baru tersebut..
Kembali ke masalah tadi sebenarnya pertempuran antara pemburu gratisan dan opsel ga perlu terjadi kalo opsel2 di Indonesia tidak memasang tarif tinggi.. Yang lebih tragis opsel2 itu bukan murni dari Indonesia padahal mobile sudah menjadi kebutuhan masyarakat luas dan telah tersebar di berbagai lapisan masyarakat Indonesia tetapi mengapa HAJAT HIDUP ORANG BANYAK TIDAK DIKUASAI OLEH NEGARA.. Jadi secara tidak langsung Indonesia masih terjajah dengan mahalnya tarif2 yang berasal bukan dari Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar