Pemuda Dan Sebuah Pakaian

Alkisah hiduplah seorang pemuda yang sangat miskin dan dia ingin memiliki sebuah pakaian yang sangat bagus, suatu hari si pemuda berjalan menyusuri deretan toko-toko. Kemudian sang pemuda miskin itu melihat sebuah pakaian yang sangatlah bagus yang dipajang didepan toko tersebut, si pemuda itupun masuk ke dalam toko tersebut, dan menanyakan harga kepada si penjual.
"berapa harga pakaian itu?" tanya pemuda itu.
Penjual pun menjawab, "Rp200.000 tetapi apakah engkau bisa membeli pakaian itu kelihatannya engkau tak akan mampu untuk membelinya.
Mendengar hal itu pemudapun sedih dan bekata. "Aku sangat menginginkan pakaian tersebut kalau kamu mau aku akan kembali dua minggu lagi dan aku minta engkau menjaganya untukku!" pinta pemuda tersebut.
Melihat kesungguhan pemuda itu penjual pun menyetujuinya. Sepulangnya dari toko tersebut si pemuda langsung berpikir keras bagaimana cara mendapatkan uang tersebut.
Pada hari pertama sang pemuda pun bekerja sebagai penyemir sepatu. Hari kedua dia merangkap sebagai tukang koran. Hari ketiga dijalani sebagai pengamen. Dua minggu pun berlalu begitulah hari-harinya diisi dengan kerja keras.
Setelah uangnya telah mencapai seperti yang telah dijanjikan, pemuda itupun pergi ke toko tersebut, sesampai didekat toko tersebut si pemuda melihat seseorang turun dari sebuah mobil mewah masuk ke dalam toko tersebut, dari kaca toko pemuda tersebut melihat si penjual menjual pakaian tersebut ke orang kaya tadi. Si pemudapun marah dan masuk untuk bicara dengan penjual. "Bukankah kamu sudah berjanji untuk menjaga pakaian itu untukku!" "wahai pemuda lihatlah dirimu pakaian itu tidaklah pantas untuk dipakai olehmu bahkan kamu pun tak mampu membelinya!. Seandainya pemuda itu kita, pakaian itu adalah orang yang kita cintai dan keinginan itu adalah cinta.. Apakah yang dapat kamu lihat..? Bahwa janganlah membuat suatu komitmen jika kamu hanya punya cinta tapi tidak punya modal modalpun tidakharus berwujud materi kominikasipun bisa disebut modal, karena jika kamu mengumpulkan modal sesudah membuat suatu komitmen semuanya sudah terlambat.